Menari adalah suatu adagan yang dibawakan seseorang dengan
mempertunjukkan gerak dan ragam gerak yang krreatif
dan ekspresif, sehingga mempunyai nilai seni yang tinggi. Gerak merupakan ekpresi dari gerakan
baik seluruh tubuh atau anggota tubuh,
sedangkan ragam gerak adalah formasi
perpindahan penari saat mempertunjukkan beberapa adegan di atas panggung.
Untuk dapat menghadirkan suatu bentuk tarian yang mempunyai
nilai lebih dan optimal dari segi keindahan dan seni, maka perlu diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
1.
Jenis
Tari.
Ada beberapa jenis tarian, antara lain tari tunggal, tari berpasangan dan
tari kelompok.
Tari tunggal dimainkan oleh satu orang penari, tari berpasangan dimainkan
oleh lebi dari dua orang penari dan berpasangan, sedangkan tari kelompok
dimainkan oleh lebih dari tiga orang penari.
Dari masing tarian ini mempunyai cirri-ciri gerak yang berbeda, khususnya
tari berpasangan dimana gerakannya mengacu kedalam bentuk pasangan, sehingga
gerakan tari berpasangan adalah gerakan saling mengisi dan melengkapi, saling
merespon antara kedua pasangan penari, dan saat pergantian formasi harus ada
ketepatan gerak.
Tari tunggal gerakannya agak bebas, sementara tari kelompok gerakannya
harus serempak atau alternit ( susul menyusul ) sehingga agak tidak bebas.
Gerak
dan ragam gerak ini harus dipahami dan dikuasai saat menari, agar dapat
menghasilkan suatu bentuk tarian yang menarik.
2.
Unsu-unsur
Tari
a.
Kostum
penari.
Kostum penari didesain sesuai dengan kondisi tarian, baik asal daerah
tarian dan gerak tarian. Untuk tarian dengan gerakan yang cepat dan bebas maka
kostum harus dibuat dengan sebebas mungkin agar tidak mengganggu gerakan
tubuh. Daerah lebih didominasi warna,
daerah-daerah tertentu mempunyai warna dominan dibandingkan dengan daerah lain.
b.
Gerakan
Tari.
Gerakan tari, meliputi gerak dan ragam gerak. Baik gerak dan ragam gerak
harus ada kesinambungan yang serasi dan selaras agar terbentuk suatu gerakan
yang menarik.
c.
Properti.
Properti atau alat bantu yang dipakai saat seorang penari membawakan
tarian dipentas. Properti diusakan tidak
terlalu berat dan tidak mengganggu gerakan penari, dan menarik.
d.
Isi
cerita.
Tarian
ada yang dibawakan dalam bentuk cerita, atau yang lebih dikenal dengan drama
tari atau sendratari. Seperti tari Ramayana atau sendratari Ramayana.
3.
Ragam
gerak dan Gerak.
Ragam gerak mengarah kepada gerakan perpindahan penari, dalam rangka
membentuk beberapa formasi dalam adegan dipanggung. Formasi tersebut meliputi :
formasi ragam gerak saat masuk panggung, formasi ragam gerak saat bermain tari
( disini ada beberapa formasi ), dan formasi ragam gerak saat keluar panggung.
Gerak mengarah kepada gerakan tubuh, yang meliputi
gerakan pinggul, gerakan pundak, gerakan dada,
dan gerakan anggota tubuh, yang meliputi gerakan kaki, gerakan tangan,
gerakan kepala, dan gerakan mata.
Untuk mendapatkan suatu bentuk gerakan tarian yang baik, perlu diperhatikan :
- Wiraga, yaitu keserasian antara gerak dan tubuh atau anggota tubuh
- Wirasa, yaitu keserasian antara geraka dan rasa, persaan dalam membawakan suatu tarian sesuai dengan
jenis dan pesan moralnya.
- Wirama, keserasian antara gerak dan irama.
Untuk mendapatkan suatu bentuk gerakan tarian yang baik, perlu diperhatikan :
- Wiraga, yaitu keserasian antara gerak dan tubuh atau anggota tubuh
- Wirasa, yaitu keserasian antara geraka dan rasa, persaan dalam membawakan suatu tarian sesuai dengan
jenis dan pesan moralnya.
- Wirama, keserasian antara gerak dan irama.
Dengan menguasai dan
dapat mengaplikasikan beberapa hal diatas, maka akan dihasilkan suatu
bentuk tarian yang kreatif, atraktif, dan ekspresif, sehingga dapat menarik dan
menghibur pemirsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar