Senin, 18 Maret 2013

MENARI



Menari adalah suatu adagan yang dibawakan seseorang dengan mempertunjukkan gerak dan ragam gerak yang krreatif dan ekspresif , sehingga mempunyai nilai seni yang tinggi. Gerak merupakan ekpresi dari gerakan baik seluruh tubuh atau anggota tubuh, sedangkan ragam gerak adalah formasi penari saat mempertunjukkan beberapa adegan di atas panggung. 

<skrip asinkron src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2609852498490974"
     crossorigin="anonim"></script>

Untuk dapat menghadirkan suatu bentuk tarian yang mempunyai nilai lebih dan optimal dari segi keindahan dan seni, maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1.         Jenis Tari.
Ada beberapa jenis tarian, antara lain tari tunggal, tari berpasangan dan tari kelompok.
Tari tunggal dimainkan oleh satu orang penari, tari berpasangan dimainkan oleh lebi dari dua orang penari dan berpasangan, sedangkan tari kelompok dimainkan oleh lebih dari tiga orang penari.
Dari masing-masing tarian ini mempunyai cirri-ciri gerakan yang berbeda, khususnya tari berpasangan dimana gerakannya mengacu ke dalam bentuk pasangan, sehingga gerakan tari pasangan adalah gerakan saling mengisi dan melengkapi, saling merespons antara kedua pasangan penari, dan saat pergantian formasi harus ada gerakan yang presisi.
Tari tunggal gerakannya agak bebas, sementara tari kelompok gerakannya harus serempak atau alternit ( susul menyusul ) sehingga agak tidak bebas.
Gerak dan ragam gerak ini harus dipahami dan dikuasai saat menari, agar dapat menghasilkan suatu bentuk tarian yang menarik.

2.         Unsu-unsur Tari
a.      Kostum penari.
Kostum penari didesain sesuai dengan kondisi tarian, baik asal daerah menari dan gerakan menari. Untuk menari dengan gerakan yang cepat dan bebas maka kostum harus dibuat dengan sebebas mungkin agar tidak mengganggu gerakan tubuh. Daerah yang lebih didominasi warna, daerah-daerah tertentu mempunyai warna dominan dibandingkan dengan daerah lain.   
b.      Gerakan Tari.
Gerakan tari, meliputi gerak dan ragam gerak. Baik gerak dan ragam gerak harus ada kesinambungan yang serasi dan selaras agar terbentuk suatu gerakan yang menarik.
c.       Properti.
Properti atau alat bantu yang dipakai saat seorang penari membawakan tarian dipentas. Properti yang digunakan tidak terlalu berat dan tidak mengganggu gerakan penari, dan menarik. 
d.      Isi cerita.
Tarian ada yang dibawakan dalam bentuk cerita, atau yang lebih dikenal dengan drama tari atau sendratari. Seperti tari Ramayana atau sendratari Ramayana.

3.         Ragam gerak dan Gerak.
Ragam gerakan mengarahkan ke gerakan penarik, dalam rangka membentuk beberapa formasi dalam adegan dipanggung. Formasi tersebut meliputi : formasi ragam gerak saat masuk panggung, formasi ragam gerak saat bermain tari ( disini ada beberapa formasi ), dan formasi ragam gerak saat keluar panggung.
Gerak mengarahkan ke gerakan tubuh, yang meliputi gerakan pinggul, gerakan bahu, gerakan dada, dan gerakan anggota tubuh, yang meliputi gerakan kaki, gerakan tangan, gerakan kepala, dan gerakan mata. 

Untuk mendapatkan suatu bentuk gerakan tarian yang baik, perlu diperhatikan : 
 - Wiraga , yaitu keserasian antara gerak dan tubuh atau anggota tubuh.
- Wirasa , yaitu keserasian antara geraka dan rasa, persaan dalam membawakan suatu tarian sesuai dengan  jenis dan pesan moralnya. 
- Wirama , keserasian antara gerak dan irama.   


Dengan menguasai dan dapat menerapkan beberapa hal di atas, maka akan dihasilkan suatu bentuk tarian yang kreatif, atraktif, dan ekspresif, sehingga dapat menarik dan menghibur pemirsa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar