Melodi lagu pada hakekatnya adalah merupakan rangkaian nada untuk mengiringi lagu syair, baik dalam satu bait, dua bait atau lebih. Merangkai nada berupa alunan lagu yang merdu, dan harmonis sehingga mampu menampilkan perasaan musikal, sehingga dapat mempengaruhi rasa bagi penikmatnya. Rasa senang, sejuk, damai, haru, terpesona, dll.
<skrip asinkron src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2609852498490974"
crossorigin="anonim"></script>
Langkah-langkah untuk membuat melodi lagu :
1.
Desain .
Desain merupakan kerangka dasar, yang masih belum membentuk alunan lagu. Desain ini berupa susunan atau rangka sebuah lagu.
Sebagai contoh :
Lagu Titik Noda Ciptaan D'lloyd.
Nada dasar : D
Birama : 4/4
Syairnya
Sore itu langit menjadi gelap
Mendung pun kian menebal
Terdengar tetesan air hujan
Semua menambah kepedihan
Mendung pun kian menebal
Terdengar tetesan air hujan
Semua menambah kepedihan
Hujan pun turun semakin deras
Begitu juga ait matanya
Dia menangis mengenangkan
Dirinya yang ditinggalkan
Referensi:
Kasihnya telah pergi
meninggalkan titik noda
Tinggallah dia kini
Dengan hati yang kecewa
meninggalkan titik noda
Tinggallah dia kini
Dengan hati yang kecewa
Hapuslah air matamu
Jangan ditangisi kisah yang lalu
Sudah suratan ini terjadi
Jangan disesalkan lagi
Lagu ini bertema Titi Noda, dengan nada dasar D, dan birama 4/4.
Syair lagu ini terdiri dari 4 ( empat ) bait, dimana tiap-tiap bait terdiri dari 4 ( empat ) kalimat. Selain itu didalam syair lagu ini 2 ( dua ) bait terakhir merupakan bait berulang saat dilagukan. Ini merupakan bentuk desain dalam membuat melodi lagu.
2.
Motif Lagu.
Motif lagu merupakan langkah selanjutnya, dimana didalamnya membuat motif lagu ini, disusun beberapa rangkaian nada, tiga buah atau lebih yang mampu menampilkan perasaan musikal, dan dapat membedakan jenis lagu dalam penampilan.
Sebagai Contoh :
Lagu Titik Noda Ciptaan D'lloyd.
D G
Sore itu langit menjadi gelap
D A
Mendung pun kian menebal
D G
Terdengar tetesan air hujan
D A D A
Semua menambah kepedihan
Sore itu langit menjadi gelap
D A
Mendung pun kian menebal
D G
Terdengar tetesan air hujan
D A D A
Semua menambah kepedihan
D G
Hujan pun turun semakin deras
D A
Begitu juga ait matanya
D G
Dia menangis mengenangkan
D A D
Dirinya yang ditinggalkan
Hujan pun turun semakin deras
D A
Begitu juga ait matanya
D G
Dia menangis mengenangkan
D A D
Dirinya yang ditinggalkan
Referensi:
A D
Kasihnya telah pergi
E A
meninggalkan titik noda
F# Bm G
Tinggallah dia kini
D A G D
Dengan hati yang kecewa
Kasihnya telah pergi
E A
meninggalkan titik noda
F# Bm G
Tinggallah dia kini
D A G D
Dengan hati yang kecewa
D G
Hapuslah air matamu
D A
Jangan ditangisi kisah yang lalu
D G
Sudah suratan ini terjadi
D A D A
Jangan disesalkan lagi
Hapuslah air matamu
D A
Jangan ditangisi kisah yang lalu
D G
Sudah suratan ini terjadi
D A D A
Jangan disesalkan lagi
Kembali ke: Reff
D G
Hapuslah air matamu
D A
Jangan ditangisi kisah yang lalu
D G
Sudah suratan ini terjadi
D A D A
Jangan disesalkan lagi
Hapuslah air matamu
D A
Jangan ditangisi kisah yang lalu
D G
Sudah suratan ini terjadi
D A D A
Jangan disesalkan lagi
Lagu dengan tema Titik Noda ini, terdiri dari dua motif lagu, dimana motif lagu pertama pada bait 1 ( satu ) dan 2 ( dua ), sedangkan motif lagu kedua pada bait 3 ( tiga ) dan 4 ( empat ) yang merupakan bait berulang ( reff ).
Antara motif lagu pertama dan motif lagu kedua terdapat perbedaan alaunan nada, namun kedua motif lagu ini memiliki alunan nada yang selaras dan harmonis. Jadi kegiatan membuat motif lagu, adalah menyusun tiga buah nada atau lebih pada lagu syair sehingga enak didengar dan dirasakan.
3.
Pengembangan Motif Lagu.
Pengembangan motif lagu, merupakan kegiatan menyusun atau membentuk frase atau kelompok lagu, dari bait kebait lagu, dengan membuat intro atau improvisasi sebagai pengembangan alunan nada, sehingga lagu semakin menambah nilai keindahannya, perasaan musikalnya bagi pendengar.
Sebagai contoh:
Lagu Titik Noda Ciptaan D'lloyd.
Umpan pertama didahului intro, umpan kempat ditutup dengan intro.
Pendahuluan: D G D A G D
D G
Sore itu langit menjadi gelap
D A
Mendung pun kian menebal
D G
Terdengar tetesan air hujan
D A D A
Semua menambah kepedihan
Sore itu langit menjadi gelap
D A
Mendung pun kian menebal
D G
Terdengar tetesan air hujan
D A D A
Semua menambah kepedihan
D G
Hapuslah air matamu
D A
Jangan ditangisi kisah yang lalu
D G
Sudah suratan ini terjadi
D A D A
Jangan disesalkan lagi
Hapuslah air matamu
D A
Jangan ditangisi kisah yang lalu
D G
Sudah suratan ini terjadi
D A D A
Jangan disesalkan lagi
Int: D G D G A
Semoga tulisan ini dapat membantu saudara pencipta seni, dan penikmat seni.
izin copas buat mengerjakan tugas :}
BalasHapus